Angkutan Online Marak, Sopir Angkot Susah Dapat Rp 20 Ribu

Angkutan Online Marak, Sopir Angkot Susah Dapat Rp 20 Ribu
Ilustrasi angkutan kota. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar unjuk rasa di depan DPRD Balikpapan, Rabu (11/10).

Mereka mengeluhkan maraknya angkutan online yang membuat penghasilan merosot.

“Ini gara-gara hadirnya angkutan berbasis online,” ujar salah satu pengunjuk rasa sebagaimana dilansir Prokal.

Salah satu sopir bernama Jawa mengaku pendapatannya menurun sangat tajam sejak angkutan berbasis aplikasi bermunculan.

“Pak Wali, tolong, Pak. Kami juga butuh makan. Dulu Rp 50 ribu gampang dicari. Sekarang Rp 20 ribu saja susah, Pak,” ujar Jawa.

Sementara itu, sebagian driver angkutan online di Balikpapan memilih tak beroperasi.

Mereka khawatir bakal terjadi benturan antara sopir konvensional dengan online di lapangan.

“Di grup kami, teman-teman bilang banyak yang helmnya dipecahin di daerah Balikpapan Permai. Ada juga yang di Dam jalan MT. Haryono. Saya tidak berani memakai jaket dan helm Go-Jek karena takut,” ujar salah satu driver Go-Jek yang tidak ingin disebutkan namanya.

Puluhan sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar unjuk rasa di depan DPRD Balikpapan, Rabu (11/10).d

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News