Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?

Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?
Buya Hamka dan Bung Karno berdiri. Di tengah Abdul Karim Oei. Ketiga mengangkat saudara sewaktu di Sumatera. Foto: Public Domain.

jpnn.com - RUPANYA, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada bulan puasa 1944. Buya Hamka punya cerita...

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Buya Hamka baru saja pulang shalat taraweh, ketika rumahnya di Kampung Jati, Jl. Teratai 16 Medan kedatangan tamu.

"Dua orang wartawan, yaitu Yahya Ya'kub dan Hadely Hasibuan, sebagai wakil Domei," kenang Hamka dalam memoarnya Kenang2-an Hidup.

Tamu itu dipersilahkan duduk. Di lantai beralaskan tikar usang. Tak ada kursi di rumah petakan kecil itu. Tak ada jamuan. Karena memang tak ada yang bisa dihidangkan.

Dua wartawan itu membawa kabar gembira. Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia.

Alkisah…memasuki 1944 serangan bertubi-tubi pasukan Sekutu memojokkan bala tentara Jepang di gelanggang perang dunia kedua. Matahari Dai Nipon sudah condong turun. Bunga Sakura berguguran.

Kabinet Tojo jatuh. Digantikan Kabinet Koiso. Pada tanggal 7 September 1944, rezim Koiso menerbitkan maklumat; janji kemerdekaan Indonesia di masa depan.

RUPANYA, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada bulan puasa 1944. Buya Hamka punya cerita...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News