Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?

Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?
Buya Hamka dan Bung Karno berdiri. Di tengah Abdul Karim Oei. Ketiga mengangkat saudara sewaktu di Sumatera. Foto: Public Domain.

Rupanya, Haji Rasul ayah Hamka yang pada masa itu tinggal di Jakarta, juga menginginkan anaknya pindah ke Jakarta.

"Keinginan itu pernah pula disampaikannya (Haji Rasul--red) kepada Bung Karno, yang telah beliau angkat sebagai anaknya itu," tutur Hamka.

Apa boleh buat. Masa-masa itu situasi terlalu cepat berubah. Bulan puasa 1945, Jepang kalah perang. Indonesia menjadi negara pertama yang merdeka paska perang dunia kedua.

Dan Hamka, selaku tokoh muda Muhammadiyah, pada masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1945-1949), dipilih menjadi panglima Front Pertahanan Nasional (FPN)--satuan tempur Republik Indonesia yang berpusat di Padang.

Rapat pembentukan FPN pun ternyata digelar pada bulan puasa 1947. Ramadhan 1368.

"Malam agak panjang," tulis Hamka dalam memoarnya, "yang memimpin rapat malam itu Haji Datuak Batuah dari Partai Komunis Indonesia, PKI." (wow/jpnn)


RUPANYA, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada bulan puasa 1944. Buya Hamka punya cerita...


Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News