APBD Kurang Untuk Atasi Kekeringan
jpnn.com, TRENGGALEK - Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2017 di Trenggalek, Jatim belum sepenuhnya ditujukan untuk mengatasi masalah kekeringan.
Indikasinya, diperkirakan ada 75 desa di 13 kecamatan yang berpotensi kekeringan, Pemkab Trenggalek hanya menganggarkan Rp 175 juta untuk penyediaan air bersih selama 2017.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Djoko Rusianto menyatakan, dana Rp 175 juta tersebut memang masih jauh untuk memenuhi kebutuhan air bersih ketika terjadi bencana kekeringan.
Sebab, berdasar pengalaman, diperlukan anggaran Rp 800 juta untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat sampai kekeringan berakhir atau hujan turun.
Selain itu, dana tersebut tidak hanya dipersiapkan untuk menangani kekeringan.
Sebab, lanjut Djoko, dana itu dialokasikan untuk berbagai bencana yang membutuhkan air bersih tanggap darurat.
Misalnya, banjir yang membuat sumur atau sumber air warga keruh.
"Karena itu, dengan kekurangan tersebut, kami harus mencari sumber dana yang lain untuk mengantisipasinya," ungkapnya.
Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2017 di Trenggalek, Jatim belum sepenuhnya ditujukan untuk mengatasi masalah kekeringan.
- Inovasi Peningkatan Produktivitas Padi Spesifik Lokal Bisa Mengatasi Kekeringan
- Warga Desa Tablolong Bersyukur Dapat Bantuan Air Bersih dari Pandawa Ganjar
- Orang Muda Ganjar Beri Bantuan Air Bersih Untuk Warga Grobogan
- Ganjar Milenial Jawab Keluhan Warga Sampang dengan Bawa Bantuan Air Bersih
- TBIG Pasok 160 Tangki Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan di Jateng
- Pandawa Ganjar Jawab Langsung Keluhan Masyarakat yang Terdampak Kemarau Panjang