Arif Ajak Masyarakat Pilih Prabowo tapi Sebar Ujaran Kebencian, Ternyata Ini Motifnya
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Polda Jawa Timur menangkap Arif Kurniawan Radjasa atas dugaan menyebar ujaran kebencian dalam akun Antonio Bannerra di Facebook.
Dalam akun itu, Arif mengajak masyarakat untuk memilih pasangan capres Prabowo Subianto lalu mengaitkan dengan kejadian kerusuhan 1998.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Barung Mangera menjelaskan motif pria 38 tahun itu menyebar ujaran kebencian karena urusan politik.
Arif tidak ingin Prabowo terpilih sebagai presiden. Lantas menuliskan dukungan ke Prabowo dengan mengaitkan dengan kejadian kerusuhan 1998.
Baca juga: Polda Jatim Tangkap Pria di Balik Akun Penyebar Hoaks Antonio Banerra
"Itu dilakukan dengan maksud agar masyarakat tidak memilih Prabowo pada pilpres 2019," ungkap Barung saat dihubungi JPNN, Sabtu (6/4).
Kepada penyidik, Arif mengaku keluarganya menjadi korban tragedi 1998. Dari situ, dia tidak ingin Prabowo terpilih sebagai Presiden RI.
"Kepada penyidik, yang bersangkutan nengakui telah memposting ujaran kebencian bermuatan SARA. Alasan bahwa keluarganya adalah korban dari tragedi 1998," pungkas Barung.
Penyidik Polda Jawa Timur menangkap Arif Kurniawan Radjasa atas dugaan menyebar ujaran kebencian dalam akun Antonio Bannerra di Facebook.
- Gelar Doa Bersama, AKBP Kurnia Setyawan Doakan Pemilu 2024 di Meranti Aman & Damai
- Terima Ancaman Pascadebat, Anies: Mudah-mudahan Tidak Kejadian
- Ini Langkah Polisi Selidiki 2 Laporan terhadap Roy Suryo
- Bareskrim Segera Panggil Roy Suryo Soal Ujaran Kebencian kepada Gibran bin Jokowi
- Aiman Witjaksono Bakal Diperiksa Polda Metro Jaya 1 Desember
- ‘Inspiring Talk’ Jasa Raharja, 5 Jurus Kunci Taekwondoin Dirc Richard untuk Sukses di Usaha