ASTAGA! 4 Bocah Tewas dalam Lubang Sedalam 2 Meter

ASTAGA! 4 Bocah Tewas dalam Lubang Sedalam 2 Meter
Orang meninggal. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com, RUTENG - Kamis (23/3) sore, sekitar pukul 14.30 Wita, warga kampung Rambe, Desa Compeng Ndehes Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, gempar. Bagaimana tidak, empat bocah yang berusia antara 5 - 7 tahun tewas dalam satu lubang berisi air sedalam dua meter.

Diduga keempat bocah malang ini hendak mandi dalam lubang yang sedianya dijadikan penampungan WC itu. Ternyata kedalaman air hujan yang tertampung di lubang itu lebih tinggi dari empat bocah yang diketahui tidak bisa berenang itu. Seketika keempatnya tewas di tempat. Kisah tragis ini membuat orang tua dan keluarga korban sangat terpukul.

Sebagaimana terpantau Timor Express (Jawa Pos Group) sore kemarin, duka mendalam masih menyelimuti keluarga dan orang tua korban. Empat rumah duka dipadati pelayat. Yang lebih memilukan, empat korban ini memiliki hubungan darah. Tiga di antara korban adalah siswa SD kelas satu SDI Lidang. Seorangnya lagi belum sekolah. Orang tua korban dan sanak keluarga serta kerabat menangis histeris.

Bupati Manggarai, Kamelus Deno dan Wakil Bupati Viktor Madur yang mengetahui kejadian ini langsung turun ke lokasi dan melayat empat korban satu per satu.

Empat bocah malang itu, yakni Aprila Mulyani Set alias Rila, 7, Angela Merici Mangkut alias Meci, 7, Tarsius Oktovianus Jenaru alias Fadil, 7, dan Jelan, 5. Mereka berempat jatuh lalu tewas di lubang WC milik Timo, warga Dusun Rambe ketika sedang bermain.

Keempat korban yang tewas ini sempat dilarikan ke BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Namun, tidak bisa terselamatkan karena terlalu banyak air yang masuk ke dalam paru-paru empat bocah malang yang tak bisa berenang ini.

Bergita Delos, guru dari tiga korban yang tenggelam menjelaskan, pagi kemarin, ketiga anak didiknya itu, yakni Rila, Meci dan Fadil masih sempat masuk sekolah. Sebelum pulang ke rumah ketiganya masih sempat mengantar tas milik Bergita dari ruangan kelas satu ke ruangan guru.

“Ada tiga anak murid saya dan biasanya sebelum pulang mereka bertiga mengantar tas saya dari kelas ke ruangan guru. Terus terang kejadian ini membuat saya terkejut dan terpukul,” katanya.

Kamis (23/3) sore, sekitar pukul 14.30 Wita, warga kampung Rambe, Desa Compeng Ndehes Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, gempar. Bagaimana tidak,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News