ATC Singapura Minta BP Tertibkan Penggunaan Pointer Laser di Batam

ATC Singapura Minta BP Tertibkan Penggunaan Pointer Laser di Batam
Plh Direktur Bandara Hang Nadim Batam Dendi Gustinandar (kiri) memberikan keterangan terkait laporan ATC Singapura mengenai pointer laser di Batam yang mengganggu penerbangan di Batam, Kepri, Senin (17/7). Foto: batampos/jpg

"Mereka tahu itu bahaya, makanya mengarahkan ke atas langit. Tapi justru lebih bahaya lagi karena ada pesawat yang membawa ratusan jiwa bisa terganggu," jelasnya.

Sinar laser, kata Oni adalah sinar yang dimamfaatkan sehingga menimbulkan berkas tipis dan terfokus. "Biasanya digunakan untuk operasi atau alat pemotong dalam industri," ungkapnya.

Namun hal ini tidak banyak diketahui masyarakat sehingga penjualan pointer laser terus meningkat, begitu juga dengan meningkatnya resiko keselamatan penerbangan.

"Dalam tahun ini saja, sudah ada delapan serangan laser dari ATC Singapura. Ini sudah menjadi isu nasional, jangan sampai berakibat fatal nantinya," tegasnya.

Di tempat yang sama Pelaksana Harian Direktur Hang Nadim, Dendi Gustinandar mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya segera melakukan rapat dengan Pemko Batam dan kepolisian.

Selain menertibkan, pihaknya juga akan menggelar sosialisasi yang memaparkan bahanya laser bagi keselamatan penerbangan.

"Sehingga Dinas Perhubungan (Dishub) langsung lakukan razia, kami hanya berwenang di bandara, di luar itu merupakan lingkup pemerintah daerah," katanya.

Namun setelah beberapa lama tidak dipantau lagi, penjual pointer laser ini kembali beraktivitas. "Mungkin kami akan mengirim surat kepada Walikota terkait hal ini," jelasnya.

Pihak Air Traffic Control (ATC) Singapura melaporkan bahwa penerbangan Silk Air dari Phuket Thailand menuju Changi Singapura sempat mengalami

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News