Awas, Sepertinya Ada Upaya Menyeret Istana untuk Hambat Kasus e-KTP

Awas, Sepertinya Ada Upaya Menyeret Istana untuk Hambat Kasus e-KTP
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni menyatakan, sinyalemen dari Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia bahwa Setya Novanto akan aman dari jerat kasus e-KTP karena sering bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal yang patut diwaspadai.

Sya’roni mengatakan, bila dugaan itu benar maka kasus e-KTP yang saat ini sedang digarap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa-bisa mandek di tengah jalan.

Menurut Sya’roni, KPK sebaiknya memang segera menuntaskan kasus e-KTP dengan menjerat pihak-pihak yang diduga terlibat termasuk ketua umum Partai Golkar itu. "KPK harus segera memutuskan status hukum Setya Novanto," tegas Sya'roni kepada JPNN.com, Senin (22/5).

Apalagi, kata Sya’roni menambahkan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang dikenal sangat dekat Presiden Joko Widowi saat menyampaikan kata sambutan pada Rapimnas Partai Golkar di Balikpapan, Minggu (21/5) juga meminta kader-kader di partai beringin hitam itu tenang. Menurutnya, sudah ada pihak yang menangani kasus e-KTP.

Sya’roni menegaskan, pernyataan Luhut memang sangat multitafsir. Meski demikian, Sya’roni menganggap pernyataan tokoh senior Golkar itu relevan jika dikaitkan dengan sinyalemen yang disampaikan Doli Kurnia.

Karenanya, Sya’roni mengingatkan Presiden Jokowi agar tak diam saja. "Presiden Jokowi yang namanya disebut, tidak ada salahnya untuk melakukan klarifikasi agar kerja KPK dalam membongkar kasus ini tidak menemui hambatan politis," papar Sya'roni. (boy/jpnn)


Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni menyatakan, sinyalemen dari Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News