Azrul Tanjung: Bagi Kami, People Power Sudah Berakhir

Azrul Tanjung: Bagi Kami, People Power Sudah Berakhir
Azrul Tanjung dan Muchdi Pr (tengah). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Garda Matahari Azrul Tanjung menyerukan dua pasangan capres – cawapres di Pilpres 2019 untuk melakukan rekonsiliasi. Hal ini penting untuk meredam berbagai aksi yang bisa merusak keamanan bangsa.

"Mari sudahi pertentangan dan perbedaan. Jangan ada lagi wacana people power yang akan dikerahkan karena ketidakpuasan terhadap hasil KPU. Bagi kami, people power itu sudah berakhir sejak 17 April di mana seluruh rakyat yang punya hak pilih menyalurkan hak suaranya di 810 ribu TPS," kata Azrul di sela-sela kegiatan Ikrar Setia Konstitusi untuk Keutuhan NKRI di Basketball Hall Gelora Bung Karno, Minggu (5/5).

Kegiatan yang dihadiri resimen Garda Matahari wilayah Jakarta ini mengusung tiga misi. Pertama, imbauan agar pendukung 01 dan 02 bersatu kembali. Kedua, jangan ada people power. Semua harus mengapresiasi KPU, Bawaslu, TNI/Polri yang telah menyukseskan Pemilu serentak 17 April.

Ketiga, meminta TNI/Polri untuk menjaga negara ini dari gerakan-gerakan yang mengganggu stabilitas negara.

"Mari percayakan kepada Bawaslu dan KPU untuk penetapan hasilnya. Kalau tidak puas silakan lewat jalur konstitusi. Jangan ada gerakan-gerakan yang bisa memancing kelompok lain melakukan hal sama," tegas Azrul.

Azrul Tanjung: Bagi Kami, People Power Sudah Berakhir

Resimen Garda Matahari. Foto: Mesya/JPNN.com

Muchdi Purwopranjono, Dewan Penasihat Garda Matahari mengatakan, pemilu Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Seharusnya sebagai anak bangsa mengapresiasi pemilu serentak ini. Bukan malah menciptakan isu-isu yang membuat kondisi memanas.

Kornas Garda Matahari Azrul Tanjung menyatakan, people power itu sudah berakhir sejak 17 April di mana seluruh rakyat yang punya hak pilih menyalurkan hak suaranya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News