Balai Kota Penuh Bunga, Pendukung Anies: Ahoker Sakit Lagi

Balai Kota Penuh Bunga, Pendukung Anies: Ahoker Sakit Lagi
Karangan bunga di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: RmolJakarta

jpnn.com, JAKARTA - Polarisasi yang muncul akibat Pilkada DKI 2017 masih tetap hidup sampai sekarang. Apa pun yang dilakukan kubu Ahok otomatis ditanggapi negatif oleh pendukung Anies, begitupun sebaliknya.

Seperti yang dilakukan aktivis Tionghoa Zeng Wei Jian. Dalam artikel opininya di portal berita RMOL.co, Kamis (12/10), Zeng menyebut perilaku para pendukung Ahok alias Ahoker seperti pengidap gangguan mental.

Alasan dia berpendapat seperti itu sangat sepele. "AHOKER sakit lagi. Mereka kirim bunga. Dengan bangga, nyatakan "menolak move on". Hari ini, 12 Oktober 2017, angin badai robohkan bunga-bunga mereka di sekitaran Balaikota Jakarta," tulis Zeng di paragraf pertama artikelnya.

Ya, puluhan karangan bunga berisi ucapan salam perpisahan bagi Ahok-Djarot itu dijadikannya dasar untuk mengolok-olok Ahoker.

Dia menyebut mereka seperti pengidap complete locked-in syndrome (CLIS) yang tubuhnya lumpuh total dan tak bisa berbicara, tapi tak hilang kesadaran. Zeng menyebut kondisi para Ahoker sebagai gagal move on permanen.

"Akibatnya, Ahoker cuma bisa meracau, caci-maki, fitnah Anies-Sandi, dan berkeluh kesah. Mereka menolak fakta pilkada uda kelar. Tulisan mereka serupa oret-oretan benang kusut pre school children. Itu semua disebabkan disfungsi motorik otak mereka," tulis dia.

"Ahoker ya kaya gitu. Ngga sanggup bicara lain di luar fitnah-fitnah dan caci maki Anies-Sandi," tambah Zeng.

Menurut pakar syaraf, lanjut Zeng lagi, CLIS sering dipicu stroke, overdosis obat, kerusakan sel syaraf dan trauma pada otak.

Saling ejek antara pendukung dua kubu Pilkada DKI 2017 masih terus terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News