Bangun Enam Pintu Air untuk Antisipasi Banjir

Bangun Enam Pintu Air untuk Antisipasi Banjir
Kawasan sungai buntung. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Ancaman banjir nampaknya masih menghantui kawasan perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. Pasalnya, program penertiban bangunan liar dan normalisasi di Kali Buntung, Waru, belum berjalan optimal. Untuk mengantisipasinya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo akan membangun enam pintu air. Juga membuat tempat penampungan air. 

Kabid Bina Manfaat Dinas PUPR Bambang Tjatur menjelaskan, selama ini genangan di Desa Bungurasih, Medaeng, serta Kedungrejo terjadi lantaran luapan air dari Kali Buntung. Limpahan air dari sungai masuk ke saluran pembuangan milik warga. "Seharusnya, saluran pembuangan warga tidak boleh langsung dialirkan ke sungai. Namun, harus ada saluran khusus. Dengan demikian, ketika air sungai tinggi, air tidak masuk ke saluran," jelasnya.

Untuk menutup saluran pembuangan itu, lanjut dia, dinas PUPR membangun enam pintu air. Perinciannya, tiga di Desa Bungurasih dan tiga lagi di Desa Kedungrejo. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan enam pintu air itu mencapai Rp 600 juta. Saat ini pengerjaan masuk tahap lelang. Dinas PUPR menargetkan akhir tahun pekerjaan tuntas. 

Selain pintu air, dinas PUPR membangun tempat penampungan air. Saluran itu berfungsi sebagai tempat pembuangan air warga. Pemkab juga menyediakan dua rumah pompa. Fungsinya memompa luapan air ketika banjir. Air yang menggenangi permukiman warga dialirkan menuju sungai. "Sehingga genangan cepat surut," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan mengatakan, penanganan banjir di Waru membutuhkan anggaran besar. Sesuai masterplan penanganan banjir, pemkab harus membangun pintu air di bawah Jalan Layang Waru. Kegiatan lainnya adalah dengan melakukan normalisasi sungai. Namun, dua pekerjaan itu belum berjalan. Kendalanya keberadaan bangunan liar. "Kalau pembangunan dam, dibutuhkan anggaran besar," jelasnya. (aph/c6/hud)

Perinciannya, tiga di Desa Bungurasih dan tiga lagi di Desa Kedungrejo. Anggaran yang dialokasikan Rp 600 juta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News