Bangun Konstruksi Smelter, PT CNI Tunjuk BUMN

Bangun Konstruksi Smelter, PT CNI Tunjuk BUMN
Presiden Direktur PT CNI Derian Sakmiwata dan Nurlistyo selaku Senior Vice President, Head of EPC Division PT Pembangunan Perumahan (PP) bersalaman usai menandatangi Perjanjian Jasa Konstruksi Pembangunan Smelter. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) kian memantapkan komitmennya dalam membangun pabrik Ferronickel (smelter). Perusahaan tambang itu segera memulai pembangunan konstruksi smelter.

PT CNI resmi memberikan kepercayaan pembangunan konstruksi smelternya kepada perusahaan BUMN berbendera PP Pembangunan Perumahan (PP) Persero. Hal itu ditandai dengan penandatangan Perjanjian Jasa Konstruksi di Jakarta, Jumat (5/4) antara PT CNI dan PT PP tentang dimulainya Pembangunan Infrastruktur Utama dan Infrastruktur Pendukung Ferronickel Smelter.

BACA JUGA: Menperin Bakal Resmikan Smelter Nikel di Konawe

Penandatanganan Perjanjian ini dilakukan oleh Derian Sakmiwata selaku Presiden Direktur PT CNI dan Nurlistyo selaku Senior Vice President, Head of EPC Division, PT. PP yang disaksikan Direktur PT PP Abdul Haris Tatang dan segenap management PT CNI dan divisi EPC dari PT PP.

Menurut Derian, kepercayaan ini diberikan oleh PT CNI kepada PT PP dengan semangat untuk memaksimalkan muatan local (local content) dalam kegiatannya sesuai yang diatur dalam Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri serta Keputusan Menteri ESDM Nomor: 1953 K/06/MEM/2018 tentang Penggunaan Barang Operasi, Modal, Peralatan, Bahan Baku dan Bahan Pendukung lainnya yang diproduksi dalam negeri pada sektor energi dan Sumber Daya mineral.

Setelah penandatanganan Perjanjian ini, menurut Derian, PP PP akan segera melakukan mobilisasi dan persiapan di lokasi pekerjaan yang beralaman di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

"Groundbreaking di lokasi Smelter akan dilakukan pada Bulan Mei 2019. Ditargetkan Pembangunan Infrastruktur Utama dan Infrastruktur Pendukung Ferronickel Smelter ini selesai pada akhir tahun 2021,” terang Derian.

PT PP akan bekerja di lokasi rencana pabrik yang telah disiapkan oleh PT. CNI dengan luas lahan sebanyak 400 hektare.

Selain pembangunan Pabrik Smelter dengan teknologi RKEF, PT CNI juga telah melakukan studi-studi dalam rangka pengembangan Pabrik Pengolahan Bijih Nickel Limonite untuk mengekstraksi Nickel dan Cobalt dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News