Banyak TKI Masih Merana, Pak Kiai Minta Nusron Introspeksi

Banyak TKI Masih Merana, Pak Kiai Minta Nusron Introspeksi
Nusron Wahid (tiga kanan) mengunjungi TKI bermasalah di Shelter Chriatian Action, Hong Kong. Foto: BNP2TKI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sesepuh Nahdatul Ulama (NU) yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengingatkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid agar berintrospeksi sebelum mengusulkan pencabutan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah. Kiai Ma’ruf mengatakan, introspeksi itu juga untuk mengukur kinerja BNP2TKI selama ini.

"Sudah benar belum memberi pelayanan TKI. Jadi, kalau merasa perlindungan TKI belum maksimal, ya mending tidak usah mencabut moratorium," kata Kiai Ma'ruf, Rabu (27/9).

Rais aam NU itu menjelaskan, awalnya moratorium pengiriman TKI didasari pentingnya upaya memberi perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di mancanegara. Apalagi, banyak TKI di Timur Tengah yang nasibnya tidak jelas. 

Kiai Ma’ruf pun merasa khawatir jika moratorium pengiriman TKI dipaksakan dicabut maka yang dirugikan justru WNI yang menjadi buruh migran di Timur Tengah. Karena itu mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut mengingatkan pemerintah akan kewajiban untuk terus memperbaiki tata kelola TKI lebih dulu sebelum mencabut moratorium. 

Banyak TKI Masih Merana, Pak Kiai Minta Nusron Introspeksi

Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin. Foto: dokumen JPNN.Com

"Yang akan dirugikan itu para pekerja TKI. Jangan mengorbankan mereka. Maksimalkan dulu perlindungan dan pelayanan bagi TKI," tegasnya.

Sebelumnya BNP2TKI memperkirakan ada 30 ribu TKI ilegal yang berhasil lolos ke luar negeri tiap tahun. Akibatnya, banyak masalah yang ditimbulkan TKI ilegal itu.

KH Maruf Amin mengatakan bahwa moratorium TKI didasari upaya melindungi WNI di mancanegara. Karena itu Nusron Wahid semestinya introspeksi soal tata kelola TKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News