Basarah Jangan Lupa, Prabowo Pernah jadi Cawapres Megawati

Basarah Jangan Lupa, Prabowo Pernah jadi Cawapres Megawati
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri) bersama politikus PDIP, Ahmad Basarah (tengah) dan tokoh Gerindra Ahmad Muzani. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons pernyataan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah, yang hanya mengaitkan Prabowo dengan Presiden ke- 2 RI Soeharto.

Muzani mengatakan bahwa memang sebuah kenyataan Prabowo pernah menjadi menantu Soeharto. Namun, Basarah mengingatkan bahwa Prabowo juga pernah menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.

"Tapi, jangan lupa Pak Prabowo juga pernah menjadi calon presidennya Ibu Megawati," kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/11).

Karena itu, Muzani menyesalkan Basarah hanya menyebut atau mengait-ngaitkan Prabowo dengan Soeharto. Sementara, Prabowo menjadi cawapres Mega tidak pernah disinggung.

"Harusnya disebut itu juga dong, supaya penyebutannya sama. Jangan penyebutan Pak Prabowo diidentikkan ke yang sana, tapi yang ini tidak diidentikkan," ungkap Muzani.

Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini mengatakan bahwa saat itu dirinya sebagai sekjen Partai Gerindra turut menandatangani pencalonan Megawati dan Prabowo di Pilpres 2019.

"Jadi Pak Prabowo pernah menjadi cawapres Ibu Mega. Saya ikut tanda tangan waktu itu," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Basarah menyatakan bahwa maraknya korupsi di Indonesia dimulai sejak era Soeharto. Karena itu, Basarah menyebut Soeharto sebagai guru dari korupsi di Indonesia.

Ahmad Muzani mengingatkan Ahmad Basarah bahwa Prabowo Subianto pernah menjadi cawapres pendamping Megawati di Pilpres 2009.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News