Batamindo Siapkan 18 Hektare Lahan untuk Kembangkan Industri Halal
jpnn.com, BATAM - Pengelola Kawasan Industri Batamindo tertarik mengembangkan industri halal di Batam, Kepulauan Riau.
Hal itu diungkapkan Manager General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hoeing.
Pria yang akrab disapa Ayung ini mengatakan mereka tertarik mengembangkan industri halal karena memiliki peluang untuk berkembang.
Potensi pasar utama produk ini adalah umat muslim yang merupakan mayoritas di Indonesia.
Selain itu negara-negara di timur tengah juga dapat menjadi pangsa pasar. Di Batam lahannya sudah tersedia, hanya tinggal inisiatif pemerintah untuk mengoptimalkannya.
"Kami sudah sediakan lahan seluas 18 hektar untuk industri halal. Karena melihat potensinya sangat bagus," ujarnya di Wisma Batamindo, Selasa (29/8).
Industri halal yang dimaksud Ayung adalah perusahaan manufaktur yang mengerjakan pesanan yang diberikan oleh perusahaan pemegang merk produk halal seperti produk food and beverage, produk kosmetik dan produk obat-obatan. Kelebihannya adalah proses distribusi produk jadi di Batam akan lebih cepat sehingga menguntungkan pedagang dan konsumen.
Namun perusahaan yang mendapat pesanan tersebut harus memiliki sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Sertifikat tersebut berlaku selama dua tahun.
Pengelola Kawasan Industri Batamindo tertarik mengembangkan industri halal di Batam, Kepulauan Riau.
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat kepada Produsen Barang Plastik Lembaran
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau
- Buttonscarves Beauty Sukses Hadirkan Produk Kecantikan untuk Penampilan Menawan di Shopee Big Ramadan Sale