BEI Usul Informasi Perpajakan Terbuka untuk Investor Asing
jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan implementasi keterbukaan informasi perpajakan pasar modal untuk investor asing.
Itu karena berdasar kesepakatan organisasi untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan (OECD) hanya untuk investor asing.
”Jadi, sudah sangat sekali aturan tersebut untuk asing. Mengapa tidak asing saja,” tutur Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Rabu (19/7).
Dalam pertukaran informasi pajak atau Automatic Exchange of Information (AEol) memiliki landasan hukum berbentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Pemeriksaan Perpajakan.
Tito melanjutkan, sebaiknya keterbukaan informasi untuk investor lokal hanya dilakukan dengan permintaan khusus.
Maklum, masyarakat dalam negeri telah mengikuti program pengampunan pajak (tax amnesty) berakhir pada Maret lalu.
”Teman-teman yang ikut tax amnesty kaget. Mestinya yang sudah ikut tax amnesty tidak diperiksa lagi,” tegasnya.
Terlebih lagi, pemerintah tidak menetapkan minimum jumlah rekening perlu dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengusulkan implementasi keterbukaan informasi perpajakan pasar modal untuk investor asing.
- Gelar MIF 2024, Bank Mandiri Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi
- United E-Motor Resmi Melantai di BEI, Bidik Dana Segar Rp 400 Miliar
- Nasdem: Investor China Siap Dukung Hilirisasi Nikel Indonesia, Apa Kabar Perusahaan Lokal?
- Sudah 4 Kali Groundbreaking di IKN, Efek Bola Salju Mulai Menggelinding
- Segera Melantai di BEI, United E-Motor Akan Memperluas Portofolio Produk
- Pakar HTN Sebut Investor Asing Khawatir Demokrasi Indonesia Terancam, Begini Alasannya