Bela Puisi Neno Warisman, Dradjad Wibowo Disentil Budayawan

Bela Puisi Neno Warisman, Dradjad Wibowo Disentil Budayawan
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo dalam jumpa pers di ruang Fraksi PAN DPR, Kamis (29/3). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Budayawan muda Maarif Institute David Alka angkat suara terkait pernyataan anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Dradjad Wibowo yang menyebut Buya Syafii khilaf karena menganggap puisi Neno Warisman biadab.

David justru menuduh Dradjat ikut tak beradab karena mendukung puisi Neno dalam acara Munajat 212 di Monas, Jakarta. "Dradjad bisa juga menjadi biadab karena membela Neno," kata David saat dikonfirmasi, Jumat (1/3).

David menilai Dradjad dangkal dalam memaknai pandangan Neno. Menurut David, puisi Neno tak lebih dari mempolitisasi sejarah agama. "Puisi Neno itu dangkal, puisi kok kayak orasi politik murahan yang mempolitisasi doa nabi menjadi puisi-puisian," tegas David.

Oleh karena itu, David menambakan sebaiknya Dradjat cukup menanggapi soal yang menjadi bidangnya.

Sebelumnya, tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menilai puisi Neno biadab dan tak mengerti agama. "Biadab itu bahasa Persia. Bi itu artinya tidak, adab itu tata krama," jelasnya beberapa waktu lalu.

Kemudian pernyataan Buya Syafii itu ditanggapi oleh anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Dradjad Wibowo. Menurut Djarat tidak ada yang salah dari puisi Neno itu.

"Mbak Neno sejak dulu memang dikenal, antara lain, karena puisi. Dia sering menulis dan membaca puisi. Jika sekarang dia mencontoh doa Rasulullah SAW dalam puisinya, salahnya di mana?" kata dia saat dikonfirmasi. (tan/jpnn)


Budayawan muda Maarif Institute David Alka ikut angkat bicara mengenai pembelaan Dradjad Wibowo terhadap puisi munajat Neno Warisman


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News