Bentrok Belum Reda di Syria
PBB Sulit Pantau Gencatan
Rabu, 18 April 2012 – 07:56 WIB
DAMASKUS – Tak mudah bagi PBB untuk membantu penyelesaian krisis politik di Syria yang telah berlangsung selama sekitar 13 bulan terakhir. Tim pemantau gencatan senjata yang tiba di Kota Damaskus pada Minggu malam waktu setempat (15/4) pun mengaku kesulitan menghadapi pasukan pemerintah Syria dan oposisi yang berseteru. Desing peluru dan suara ledakan yang masih terdengar hingga kemarin menuai keprihatinan dari tim pemantau gencatan senjata. Kolonel Ahmed Himmiche, pimpinan tim inti yang sengaja dikirim lebih awal untuk mengevaluasi kondisi Syria, mengakui bahwa tugasnya tidak mudah. ’’Ini misi yang tidak mudah dan membutuhkan koordinasi serta perencanaan matang,’’ ujarnya kemarin.
Hingga memasuki hari keenam kemarin (17/4), gencatan senjata yang diprakarsai oleh Utusan Khusus PBB dan Liga Arab Kofi Annan itu masih berlaku. Kendati demikian, bentrok di beberapa lokasi yang terpisah sempat menodai gencatan tersebut. Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa kontak senjata di antara dua kubu merenggut sedikitnya lima nyawa. Serangan sporadis itu juga mengakibatkan belasan warga sipil terluka.
’’Tiga penduduk sipil tewas ketika pasukan pemerintah melancarkan serangan ke Provinsi Idlib, yang berada di perbatasan Syria-Turki. Dua lainnya tewas di Distrik Basr al-Harir, Provinsi Daraa,’’ terang organisasi HAM yang bermarkas di London, Inggris, tersebut. Selain menyerang dua kawasan tersebut, militer Syria juga membombardir Distrik Khaldiyeh dan Distrik Bayada di Kota Homs.
Baca Juga:
DAMASKUS – Tak mudah bagi PBB untuk membantu penyelesaian krisis politik di Syria yang telah berlangsung selama sekitar 13 bulan terakhir.
BERITA TERKAIT
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas