Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi

Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi
Dari kiri: Fajar Rifa’i, Lanny Julistian, dan Mohammad Lutfi Alibi saat mengikuti kompetisi di Universitas Hasanuddin, Makassar, April lalu. Foto: Fajar Rifa’i for Radar Malang

jpnn.com - Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.

Fajar Rifa’i, Mohammad Lutfi Alibi, dan Lanny Julistian memanfaatkan bahan-bahan yang selama ini dipandang sebelah mata.

ASHAQ LUPITO - Malang

Beras analog atau beras buatan yang diproduksi oleh Fajar, Lutfi, dan Lanny memang sedikit berbeda dengan beras dari padi. Mulai dari bentuk, warna, dan rasanya juga berbeda.

Beras yang diberi nama Betul (kependekan dari beras natural) itu lebih mirip dengan tiwul (makanan yang dibuat dari singkong) instan.

Baik dari sisi bentuk maupun rasanya. Ketika dimasak, Betul mengeluarkan aroma seperti singkong rebus.

”Agar lebih nikmat, beras Betul sangat cocok disajikan dengan garam dan parutan kelapa muda,” kata Fajar, ketika ditemui bersama Lutfi dan Lanny di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), beberapa waktu lalu.

Kebanyakan orang mungkin akan berpikir bahwa Betul terbuat dari singkong. Memang benar. Tapi, masih ada bahan-bahan lain yang digunakan. Yakni kulit pisang, jagung, dan tepung maizena.

Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News