Bertemu Jokowi, HMI Ungkit Kasus Penistaan Agama

Bertemu Jokowi, HMI Ungkit Kasus Penistaan Agama
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) Mulyadi P Tamsir dan jajaran bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kompleks Istana Negara, Senin (20/2).

Dalam pertemuan tersebut, kata Mulyadi, dia menyampaikan hasil silaturahmi nasional dan dies natalis PB-HMI ke-70 yang menghasilkan 10 komitmen HMI. Di antaranya berkaitan dengan dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), hingga kriminalisasi ulama.

"Kami sampaikan harapan tentang bagaimana menyelesaikan persoalan keumatan dan kebangsaan, juga kasus penistaan agama dan persoalan kriminalisasi para ulama akhir-akhir ini. Itu saya sampaikan supaya bisa segera diselesaikan," kata Mulyadi usai bertemu Presiden Jokowi.

Menurut Mulyadi, di samping menjaga stabilitas nasional, pemerintah diharapkan bisa fokus menyelesaikan kesenjangan ekonomi dan sosial serta diskriminasi hukum sehingga masyarakat bisa mendapatkan keadilan. Hal itu, menurut Mulyadi, direspons baik oleh presiden.

"Beliau merespons baik hal-hal yang kami sampaikan tadi, termasuk juga poin-poinya komitmen HMI untuk ummat dan bangsa. Di sini jelas bahwa kami berkomitmen untuk menjaga NKRI dengan beranekaragam suku, agama, dan budaya," pungkasnya.(fat/jpnn)

Berikut 10 Komitmen HMI:

1. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan segala keanekaragaman Suku, Budaya dan Budaya.

2. Menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam dengan sepenuh-penuhnya berdasarkan Alquran dan hadits. Menjadi garda terdepan dalam menjaga wibawa dan kehormatan alim ulama sebagai pemimpin tertinggi umat Islam.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) Mulyadi P Tamsir dan jajaran bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kompleks Istana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News