Bisnis Properti Belum Tunjukkan Gairah Positif

Bisnis Properti Belum Tunjukkan Gairah Positif
Ilustrasi perumahan yang sedang dibangun. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyambut positif aturan baru mengenai batas maksimal gaji penerima fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk pembelian rumah subsidi.

Perubahan peraturan itu membuat masyarakat yang memiliki gaji Rp 8 juta bisa memiliki rumah bersubsidi.

“Aturan ini tentu menjadi kabar baik,” kata Lana, Minggu (24/2).

Menurut Lana, sejauh ini lini bisnis yang belum bisa menunjukkan gairah positif ialah sektor properti, khususnya rumah komersial di atas Rp 400 juta ke atas.

Rumah murah di sejumlah daerah menjadi alternatif. Selama ini permintaannya cukup tinggi.

Lana menilai kebijakan baru tersebut bisa lebih mendorong permintaan akan rumah murah.

“Di kondisi sekarang, kebutuhan rumah dinilai berat. Bahkan yang bergaji Rp 4-8 juta. Lihat saja di Jakarta masih belum banyak yang memiliki rumah pribadi meski bergaji di range itu,” tambah Lana.

Menurut Lana, di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, masyarakat masih enggan mengeluarkan uang mereka.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyambut positif aturan baru mengenai batas maksimal gaji penerima fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk pembelian rumah subsidi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News