BNN: Ada Pergeseran Lokasi Penyelundupan Jalur Perairan

BNN: Ada Pergeseran Lokasi Penyelundupan Jalur Perairan
Bea Cukai dan BNN sikat kasus narkoba. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, penyelundupan narkoba semakin marak, terutama lewat jalur perairan. Narkoba itu diduga berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, yang diselundupkan dengan memanfaatkan luasnya perairan Indonesia.

BNN terus melakukan evaluasi pergerakan penyelundupan narkoba di Indonesia. Berdasar evaluasi, diketahui terjadi pergeseran titik penyelundupan di perairan.

“Hasil evaluasi BNN, ada perubahan  titik lokasi penyelundupan dari titik masuk perairan Aceh ke perairan Riau,” ungkap Arman, Minggu (19/5).

Jenderal bintang dua ini menambahkan, saat ini terdapat peningkatan penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui daerah Rupat, Bengkalis, Dumai, Provinsi Riau menggunakan transportasi di jalur laut.

“Modusnya  penangkapan ikan dan serah terima narkoba antarsindikat di tengah laut dengan sistem kapal ke kapal atau ship to ship,” katanya.

BACA JUGA: Kejar-kejaran dengan Tersangka Narkoba, BNN Tembak Fortuner

Terbaru, BNN menggagalkan  penyelundupan ganja dan sabu-sabu di wilayah Dumai, Riau,  Jumat 17 Mei 2019.  Hasil penyelidikan, narkotika jenis sabu-sabu diselundupkan melalui jalur laut dari Malaysia sudah masuk ke Dumai. Petugas mengamankan tiga pelaku, Roni, Hari, Iwan, setelah melakukan kejar-kejaran dengan tersangka yang berupaya kabur menggunakan Toyota Fortuner.

Alhasil, petugas juga menyita 50 bungkus berisi 50 kilogram sabu-sabu dan 23 ribu butir ekstasi warna biru, hijau, kuning. Satu unit mobil Toyota Fortuner, Toyota Avanza, beberapa telepon seluler dan kartu identitas.

BNN terus melakukan evaluasi pergerakan penyelundupan narkoba di Indonesia. Berdasar evaluasi, diketahui terjadi pergeseran titik penyelundupan di perairan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News