Bongkar Permainan PT IBU, Pedagang Beras Apresiasi Satgas Pangan

Bongkar Permainan PT IBU, Pedagang Beras Apresiasi Satgas Pangan
Billy, Pelaku Usaha di Pasar Induk Cipinang sekaligus pemilik penggilingan beras skala menengah di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pedagang dan Pelaku Usaha Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), Jakarta Timur, mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang berhasil membongkar dugaan praktik curang oleh PT Indo Beras Unggul (IBU) melalui penggerebekan di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/7) dini hari.

“Terima kasih dan salut untuk Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang dengan sangat berani melakukan penggrebekan gudang beras PT IBU,” ujar salah satu pedagang beras, Billy Haryanto, saat ditemui di PBIC, Senin (24/7/2017).

"Gila ini menteri. Gila dan hebat,” imbuh Billy Beras, sapaannya.

Dukungan diberikan, karena ulah PT IBU, anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food, merusak harga dengan memborong gabah melalui tengkulak di lapangan. Sebab, membeli gabah Rp 4.900 per kilogram atau di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700/kg.

"Harga pembelian dari PT IBU tersebut biasanya tempo pembayaran satu bulan ke petaninya," ungkap Billy yang juga pemilik penggilingan skala kecil di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Belly pun menegaskan ulah PT IBU yang diduga mengoplos beras medium menjadi premium, juga mengganggu pasokan penggilingan beras skala kecil dan menengah. Namun, setelah penggerebekan gudang beras PT IBU, kini harga gabah berangsur normal, khususnya di tempat tempat yang menjadi lokasi bahan baku beras kemasan merek Cap Ayam Jago dan Maknyuss.

“Misalnya, di Sragen harga gabah mulai turun menjadi Rp 4.350 per kilogram dan Rp 4.700 untuk di Madiun, Jawa Timur,” tegasnya.

Pasokan Stabil

Asosiasi Pedagang dan Pelaku Usaha Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), Jakarta Timur, mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang berhasil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News