Boni: Kehadiran Anies di Reuni 212 Tak Sekadar Gubernur DKI

Boni: Kehadiran Anies di Reuni 212 Tak Sekadar Gubernur DKI
Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens meyakini elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin tak tergerus dengan aksi Reuni 212 yang dilaksanakan di Monas, Jakarta, Minggu (2/12) kemarin.

Alasannya sederhana, massa yang hadir di acara kemarin merupakan massa yang memang selama ini tak mendukung pasangan petahana.

"Saya kira ini justru merugikan pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno. Karena masyarakat bisa saja menyimpulkan mereka memolitikkan agama," ujar Boni di sela-sela diskusi yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (5/12).

Direktur LPI ini lebih lanjut mengatakan, sangat menyayangkan jika benar elite tertentu mempolitikkan gerakan umat untuk kepentingan politik sesaat.

"Kalau itu benar, maka sangat disayangkan. Karena dapat disebut praktik politik yang sangat rendah mutu, dan ini mengancam kualitas demokrasi Indonesia ke depan," katanya.

Saat ditanya terkait kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Reuni 212, Boni menduga tak sekadar sebagai kepala daerah, tapi orang yang sudah berutang budi pada Gerakan 212. Karena Anies dimenangkan oleh dukungan besar 212 di Pilkada 2017 lalu.

"Itu tidak bisa dipungkiri. Apalagi posisi politik Anies sampai saat ini kan tidak jelas, bukan pendukung siapa pun, tapi yang saya tahu Anies dimenangkan oleh Gerakan 212. Kalau dia tidak hadir bisa dianggap tidak respek dan menghargai sejarah," pungkas Boni. (gir/jpnn)


Anies Baswedan dianggap punya utang budi dengan gerakan 212, khususnya saat Pilkada 2017.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News