Booming Akik Berakhir, Begini Nasib Penambang Kalimaya di Lebak

Booming Akik Berakhir, Begini Nasib Penambang Kalimaya di Lebak
Perajin batu kalimaya di Kecamatan Maja. Foto: Radar Banten

jpnn.com - MAJA – Bisnis batu akik yang sempat booming beberapa waktu lalu kini kini sudah mulai lesu. Akibatnya, banyak penambang batu memilih banting stir ke profesi lain yang lebih menjanjikan.

Seperti yang dilakukan ratusan penambang batu kalimaya di Kecamatan Curugbitung dan Maja, Lebak, Banten. Cuaca ekstrem, penghasilan yang tidak menentu, dan menurunnya minat masyarakat terhadap batu kalimaya membuat mereka beralih profesi menjadi buruh.

Endang, penambang batu kalimaya asal Kecamatan Curugbitung mengatakan, faktor cuaca menjadi penyebab utama masyarakat meninggalkan profesi sebagai penambang kalimaya. 

Ia mengakui, curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan kecelakaan di dalam lubang. Katanya, daripada membahayakan, lebih baik menjadi buruh tani di kampung. 

“Saya sudah enam bulan enggak menambang lagi. Penghasilannya enggak menentu, karena hujan terus dan takut longsor,” kata Endang kepada Radar Banten, Senin (19/12).

Dikatakannya, perburuan batu kalimaya sudah mengalami kelesuan sejak awal 2016 lalu. Minat masyarakat terus menurun dan banyak yang tidak tertarik lagi mengoleksi batu kalimaya sebagai batu akik. 

Kondisi ini, kata dia, jelas berdampak terhadap penambang, karena biaya produksi tidak akan tertutup dengan hasil penjualan kalimaya. 

“Lebih baik jadi buruh kasar atau buruh tani. Walaupun penghasilannya kecil, tapi saya sudah pasti dapat uang buat menghidupi anak dan istri di rumah,” katanya.

MAJA – Bisnis batu akik yang sempat booming beberapa waktu lalu kini kini sudah mulai lesu. Akibatnya, banyak penambang batu memilih banting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News