Brakk, Maria Terseret Kereta Api Sejauh 2 Kilometer, Badannya Terpisah

Brakk, Maria Terseret Kereta Api Sejauh 2 Kilometer, Badannya Terpisah
Kondisi tubuh korban saat dievakuasi ke rumah sakit. Foto: IST for metroasahan/JPG

jpnn.com, RANTAU - Rotua Sutiani Maria Boru Panjaitan, 40, warga Desa Pondok Ladang, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu meninggal dengan cara tragis.

Bagian kepala, kaki dan tangannya, terpisah dari badan.
Kondisi badannya gepeng dan hancur ditabrak kereta api Sri Bilah jurusan Medan-Rantauprapat, Selasa (20/6).

Lokasi kejadian di perlintasan kereta api Desa Pondok Ladang, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, tak jauh dari rumah korban.

Menurut sejumlah warga sekitar, korban diduga nekat menabrakkan diri ke kereta api yang melintas.

Dugaan bunuh diri tersebut, sambung warga, karena selama ini korban mengalami depresi karena persoalan rumah tangga. Jasad korban terseret sekitar 2 kilometer hingga seluruh bagian tubuhnya terpisah.

Kejadian itu lantas membuat warga heboh. Sebagian warga sempat melihat korban sedang berlari setelah mendengar klakson kereta api dan melompat ke tengah rel yang berada di belakang rumahnya. Tak berapa lama polisi datang mengamankan lokasi dengan mengumpulkan ceceran tubuh korban.

Salah seorang tetangga korban yang enggan menyebut identitasnya mengatakan bahwa sebelumnya korban terlihat gelisah. Tak seperti biasanya korban terlihat sengaja berdiri berada dekat rel kereta api.

“Sebelum korban menabrakan dirinya ke kereta api, ia terlihat sedang menelepon anaknya. Saat suara kereta api terdengar dan mendekat, seketika dia lari dan langsung tabrakan dirinya ke kereta api,” ujar warga sekitar.

Rotua Sutiani Maria Boru Panjaitan, 40, warga Desa Pondok Ladang, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu meninggal dengan cara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News