Brakkk... 8 Keluarga Batal Berlebaran bareng Ayah, 13 Anak Jadi Yatim

Brakkk... 8 Keluarga Batal Berlebaran bareng Ayah, 13 Anak Jadi Yatim
NAHAS: Jenazah Subagiyo saat tiba di rumah duka di Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, Minggu (18/6). Foto: Heru Putranto/Radar Jember

jpnn.com - Nahas tak bisa ditolak, ajal tak bisa dihindari. Rencana berlebaran dengan keluarga pun sirna akibat kecelakaan yang merenggut nyawa.

Sabtu malam lalu (17/6), kecelakaan maut terjadi di jalan raya hutan Panginuman, Gilimanuk, Bali. Kecelakaan yang melibatkan Isuzu Elf bernomor polisi S 7485 N dengan truk tronton bermuatan semen itu menewaskan delapan orang yang hendak mudik ke Jember, Jawa Timur.

Saat itu, di dalam mobil Isuzu Elf ada 13 orang. Selain sopir utama dan cadangan, semua penumpangnya adalah warga Jember yang merantau di Bali.

Korban meninggal adalah Subagiyo (sopir), Ahmad Haris (sopir cadangan), Abdur Rozak, Tohari, Suwari, Faris Aryadi, Jumari dan Zaini. Sedangkan lima korban selamat adalah Taufik Hidayat, Rizki, Joko, M Ridwan dan Abu Amin.

Tentu tak mudah bagi para keluarga korban menerima kabar duka itu. Lebih-lebih, semua korban adalah tulang punggung keluarga.

Mereka bekerja di Bali untuk mengerjakan proyek pembanguna vila di daerah Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Usia korban rata-rata juga masih sangat muda. Anak-anak korban juga banyak yang masih kecil.

Kepulangan mereka kemarin bukan karena pekerjaan sudah selesai. Namun, mereka libur sementara dan bermaksud merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman masing-masing.

Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang sudah menjanjikan baju baru untuk anak-anaknya yang kini akhirnya menjadi yatim. Tercatat, akibat kecelakaan ini 13 anak harus menjadi yatim.

Nahas tak bisa ditolak, ajal tak bisa dihindari. Rencana berlebaran dengan keluarga pun sirna akibat kecelakaan yang merenggut nyawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News