'Brutal dan Mencekam, Itulah yang Kami Hadapi'

'Brutal dan Mencekam, Itulah yang Kami Hadapi'
Rombongan Legiun Veteran Republik Indonesia Cabang Banjarmasin saat berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Brigjen Hasan Basry di Liang Anggang, Banjarbaru, kemarin (2/1). Foto: Syarafuddin/Radar Banjarmasin/JPNN.com

jpnn.com, BANJARMASIN - PROVINSI Timor Timur lepas dari NKRI berdasar hasil referendum 1999. Kini, hati Sukarno remuk. Ia teringat 12 sahabat yang gugur di Bumi Loro Sae.

SYARAFUDDIN, Banjarmasin

TAHUN 1976, Sukarno dan Nanang Achmad dari Batalyon 600 Raiders dikirim ke perbatasan Indonesia dan Timor Timur.

Bergabung dalam operasi militer dengan nama sandi 'Seroja', dia dikirim ke Timor Timur.

Batalyon 600 Raiders adalah cikal bakal Batalyon Infanteri 623 yang bermarkas di Sungai Ulin, Banjarbaru.

Menyandang status sukarelawan, keduanya ditugaskan di regu STTB (Senjata Tanpa Tolak Balik). Ini regu senjata berat, bekalnya dari bazoka sampai mortir. Spesialis penghancur tank, markas dan garis pertahanan musuh.

Disuplai informasi intel di lapangan, lazimnya dalam sandi Morse, regu menandai kubu musuh di peta.

Dalam jarak sekian kilometer roket diluncurkan. Setelah hancur, barulah pasukan darat menyapu lokasi.

PROVINSI Timor Timur lepas dari NKRI berdasar hasil referendum 1999. Kini, hati Sukarno remuk. Ia teringat 12 sahabat yang gugur di Bumi Loro Sae.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News