Bu Susi, Nelayan Daerah Ini Masih Buru Benih Lobster

Bu Susi, Nelayan Daerah Ini Masih Buru Benih Lobster
Ilustrasi kapal nelayan. dok.JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Nelayan di Pantai Malang Selatan, Jawa Timur, dalam dua bulan terakhir tengah marak memburu benur (benih) lobster.

Padahal, itu dilarang keras pemerintah melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan.

Tapi kenapa para nelayan tetap nekat? Inilah hasil investigasi tim Radar Malang (Jawa Pos Group).

Malam menunjukkan pukul 22.45 saat belasan perahu terlihat diombang-ambingkan ombak di pesisir Pantai Ungapan, Sabtu lalu (7/1).

Kehadiran perahu tersebut tampak dari kilatan lampu sorot perahu yang jaraknya sekitar 300 meteran dari bibir pantai. Suasananya bahkan mirip pasar apung.

Ya, keberadaan para nelayan tersebut untuk mencari benur lobster yang tengah mewabah di sepanjang pesisir Malang Selatan. Mulai dari kawasan Pantai Sendangbiru, Ungapan, Bajulmati, hingga Pantai Balekambang.

Berangkat melaut sore hari, para nelayan umumnya pulang dini hari antara pukul 04.00–05.00. Agar aktivitasnya tak terendus, mereka tetap membawa peralatan memancing.

”Sudah dua bulan terakhir, banyak yang mencari benur (bibit) lobster. Dalam semalam, mereka yang beruntung bisa mendapatkan hingga ratusan ekor benur,” terang salah seorang nelayan, warga Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu.

 Nelayan di Pantai Malang Selatan, Jawa Timur, dalam dua bulan terakhir tengah marak memburu benur (benih) lobster.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News