Buru Pelaku Bom Jolo, Tentara Filipina Tembak Mati Abu Black

Buru Pelaku Bom Jolo, Tentara Filipina Tembak Mati Abu Black
Tentara Filipina. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com, MANILA - Otoritas Filipina terus mengejar kelompok di balik serangan bom kembar di Katedral Bunda Karmel (Cathedral of Our Lady of Mount Carmel) atau Katedral Jolo pada 27 Januari lalu. Dalam operasi terbaru, mereka berhasil menemukan persembunyian Hatib Hajan Sawadjaan yang diduga sebagai otak serangan. Sayang, salah seorang komandan Abu Sayyaf itu berhasil lari dari kejaran.

Menurut Philippines Daily Inquirer, tentara Satgas Gabungan Sulu berhasil melacak markas Sawadjaan Sitio Sungkog, Bangaray Kabbon Takas, Patikul.

Mereka mulai melancarkan tembakan di tempat persembunyian itu pada Sabtu (2/2) pukul 11.20 waktu lokal. Baku tembak terjadi selama hampir dua jam sebelum sebagian besar kelompok militan berhasil kabur.

''Operasi pengejaran kami akan berlanjut. Saat ini baru satu markas yang kami taklukkan,'' ujar Letkol Marlo Jomalesa, pemimpin pasukan pengintai.

Akibat adu senjata itu, lima tentara dari Batalyon 5 Pasukan Pengintai gugur. Sementara itu, fraksi Abu Sayyaf di bawah kendali Sawadjaan kehilangan tiga anggota.

Salah satu korban jiwa merupakan militan asing yang disebut dengan Abu Black. ''Untuk saat ini, kewarganegaraan Abu Black masih kami rahasiakan,'' kata Jubir Satgas Gabungan Sulu Gerald Monfort.

Selain itu, 15 anggota fraksi Abu Sayyaf diklaim terluka dalam serangan tersebut. Salah satunya wakil pimpinan Abu Sayyaf Indang Susukan. Dia adalah salah satu tangan kanan Sawadjaan yang dikaitkan dengan banyak kasus pembunuhan dan penculikan.

Atas maklumat Presiden Filipina Rodrigo Duterte, militer Filipina memang tengah meningkatkan serangan di Filipina Selatan. Terutama kelompok yang punya aliansi dengan ISIS.

Perburuan terhadap pelaku bom kembar di Katedral Bunda Karmel, Jolo, membawa militer Filipina ke markas faksi Abu Sayyaf pimpinan Hatib Hajan Sawadjaan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News