Cak Imin Minta Partai Gagal Electoral Threshold Gabung PKB

Cak Imin Minta Partai Gagal Electoral Threshold Gabung PKB
Muhaimin Iskandar. Foto: Humas MPR

jpnn.com, BOGOR - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membuka pintu untuk partai yang nantinya gagal lolos electoral threshold, agar menyerahkan suaranya ke PKB dengan sukarela.

Pasalnya, hanya PKB satu-satunya partai nasionalis relegius yang masuk dalam tiga besar. "Dari pada suaranya sia-sia, mending digabungkan ke PKB. Partai yang didirikan ulama dan berjuang untuk kemaslahatan umat," katanya saat berpidato di depan ribuan alumni Pondok Pesanteren (Ponpes) Al Amin dan Kiai Kampung di Pinpes Al Amin, Pamijahan, Bogor, Minggu (13/1).

Cak Imin Minta Partai Gagal Electoral Threshold Gabung PKB

Panglima Santri itu mengatakan PKB merupakan partai yang didirikan ulama. "Keringat dan perjuangan tidak akan sia-sia, mulia, karena pendiri partai ini kiai dan ulama. Tidak ada satu pun yang meniatkan PKB untuk kepentingan pribadi. Melainkan untuk umat, bangsa dan negara," kata Cak Imin.

Wakil Ketua MPR ini juga bersyukur kekuatan PKB terus bertambah. "Itu semua berkat dukungan ulama dan kiai kampung yang dengan ikhlas berjuang dan mendoakan PKB," tutur Cak Imin.

Menurut dia, meski PKB tidak punya koran, televisi, tak banyak uang, tetapi hasil survei menunjukan partai ini paling eksis. "Survei memperlihatkan bagaimana banyak partai Islam rontok. Hanya PKB yang masuk dalam tiga besar. Itu semua karena keikhlasan para pendiri PKB," ujarnya.

Politikus berusia 52 tahun itu melanjutkan, PKB tak pernah banyak omong, selalu menunjukkan dengan bukti nyata. Kerja konkret. Terutama dalam membangun kesejahteraan rakyat Indonesia.

PKB nerupakan partai yang berperan penting terbentuknya undang-undang yang fokus mengurusi desa, sekaligus dibentuknya Kementerian Desa. Belum lagi pembangunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Silaturahim ke Ponpes Al Amin merupakan awal dari rangkaian kegiatan Cak Imin dengan kiai kampung, ulama dan tokoh-tokoh masyarakat di Bogor dan Sukabumi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News