Cara Prancis Membumikan Mobil Listrik, Indonesia Patut Mencontoh

Cara Prancis Membumikan Mobil Listrik, Indonesia Patut Mencontoh
Aktivitas di pabrik Sandouvile - Renault, Prancis. Foto: Renault Group

jpnn.com - Menteri Transportasi Prancis, Elizabeth Borne punya ambisi kuat untuk mengilangkan polusi udara yang disumbangkan dari kendaraan. Borne menarget, Prancis sudah sepenuhnya bersih dari kendaraan bermesin konvensional pada 2040.

“Kami punya target untuk netralitas karbon pada tahun 2050 dan kami butuh jalur yang kredibel untuk mewujudkannya, yang mencakup pelarangan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2040,” kata Borne, lansir Reuters.

BACA JUGA: Segera Hadir Mobil Listrik Masa Depan Rasa Jerman dan Inggris

Menegaskan hal itu, Prancis akan membantu para pabrikanya (PSA dan Renault) untuk beralih ke teknologi penggerak listrik, hidrogen, dan bahkan biogas. Kebijakan ini semakin dipertegas sejak era pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Pemerintah Prancis juga akan melengkapi fasilitas umum dengan charging station di area parkir lingkungan perkantoran, perumahan dan apartemen. Mereka yang memiliki dan mengelola fasilitas umum nantinya diperbolehkan untuk mengajukan instalasi charging station.

Kebijakan itu juga akan mengarahkan masyarakat untuk bisa lebih memanfaatkan solusi transportasi baru, termasuk peningkatan jaringan rel kereta, jalur sepeda, e-scooter dan car-sharing.

Pemerintah juga berencana akan memberi pilihan ke perusahaan untuk membebaskan pajak atau memberi subsidi 400 Euro ke karyawannya untuk menggunakan transportasi umum.

Negara-negara Eropa memang sudah lebih maju menargetkan udara bersih dari kendaraan berbahan bakar fosil. Paling cepat ialah Norwegia yang memastikan hal ini pada 2025. Lantas bagaimana Indonesia? (mg8/jpnn)


Prancis punya ambisi kuat untuk mengilangkan polusi yang disumbangkan dari kendaraan, di mana targetnya Prancis bersih dari emisi pada 2040 dengan solusi elektrifikasi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News