Cerita Jokowi soal Perang Suku Berkepanjangan yang Hancurkan Afghanistan

Cerita Jokowi soal Perang Suku Berkepanjangan yang Hancurkan Afghanistan
Joko Widodo. Foto: Oji/Humas

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo membandingkan kondisi Afganistan dengan Indonesia saat berpidato dalam Hari Ulang Tahun Ke-46 PPP di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/2). Dalam momentum Harlah itu, Jokowi meminta PPP menjadi partai yang merekat keberagaman agar menghindari konflik seperti di Afganistan.

"Saya yakin bahwa PPP adalah partai yang berjuang dan dekat dengan umat serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat sehari-hari," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, Indonesia memiliki 714 suku, sedangkan Afganistan tujuh suku. Namun, konflik di Afganistan sangat kompleks yang membuat mereka tidak rukun selama 40 tahun belakangan.

"Akhirnya dua suku yang berkonflik itu menjadi berperang dan sudah 40 tahun sampai sekarang belum terselesaikan. Apa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa ini?" kata dia.

Jokowi kerap berdiskusi dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani bersama dengan Ibu Negara Rula Ghani. Kedua tokoh Afganistan itu mengisahkan bahwa negaranya dulu sangat damai dan makmur. Sumber pendapatan negara di antaranya adalah minyak, gas dan emas.

"Beliau bercerita dulu yang lain belum banyak yang punya mobil tapi di Afghanistan saya sudah mengendarai mobil, baik di Kabul maupun luar kota Kabul," kata Jokowi.

Dalam konflik berkepanjangan ini, lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu, yang dirugikan sebenarnya hanya dua kelompok. Menurut presiden Afganistan, lanjut Jokowi, yang merugi adalah perempuan dan anak-anak.

"Wanita sudah tidak bisa keluar rumah lalu anak-anak juga susah untuk meraih pendidikan di sekolah-sekolah karena memang keadaan tidak memungkinkan," kata dia. Ditambah lagi korban meninggal yang sudah menelan banyak orang.

Presiden Joko Widodo membandingkan kondisi Afganistan dengan Indonesia saat berpidato dalam Hari Ulang Tahun Ke-46 PPP di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News