Cuit Deradikalisasi dan Idulfitri, BNPT Dikritik DPR

Cuit Deradikalisasi dan Idulfitri, BNPT Dikritik DPR
Ilustrasi Twitter. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menyayangkan redaksional cuitan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di akun Twitter @BNPTRI. Bobby mengatakan, cuitan itu berpotensi melahirkan polemik berkepanjangan.

"Orang awam yang membaca tweet tersebut bisa beranggapan BNPT menstigmatisasi agama dan menggeneralisir dalam artian negatif umat agama tersebut," kata Bobby saat dihubungi wartawan, Selasa (27/6).

Seperti diketahui, lewat akun Twitter-nya BNPT menyinggung soal deradikalisasi dan Idulfitri.

"Mari jadikan Idul Fitri sebagai momentum deradikalisasi diri. Selamat #IdulFitri1438. Mohon maaf lahir dan batin. #DeradikalisasiIdulFitri," cuit akun @BNPTRI, Minggu (25/6) pukul 11.59.

Bobby meminta dalam ranah komunikasi publik, admin Twitter BNPT hendaknya memberikan narasi-narasi persatuan dan menekankan keikutsertaan masyarakat dalam mencegah terorisme

"Program deradikalisasi juga kontra radikalisme, bisa efektif diwujudkan bila ada partisipasi masyarakat secara efektif baik dalam upaya deteksi dini pencegahan aksi teroris, maupun upaya mengikis habis akar terorisme," paparnya.

Politikus Partai Golkar itu menyatakan, upaya pemberantasan terorisme memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Supaya tindakan yang dilakukan aparat dalam upaya pencegahan aksi teroris benar diyakini, bukan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu.

"BNPT harus menjadi leading sector dengan masyarakat dalam memberantas terorisme, bukan menjadi sumber polemik yang kontraproduktif di mata masyarakat," kata Bobby.

Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menyayangkan redaksional cuitan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di akun Twitter @BNPTRI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News