Dan Mantra itu pun Bersemayam di Gunung Sepuh

Dan Mantra itu pun Bersemayam di Gunung Sepuh
Matahari terbit di puncak Gunung Sepuh, Bandung Selatan, Jumat, 24 Februari 2017. Dipotret dari Bukit Cinta, Setu Patengan. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - ORANG-ORANG spiritual menyebut Kawah Putih di puncak Gunung Patuha tempat bersemayam para leluhur. Sekian penulis mengandaikannya ceceran sorga di muka bumi.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) tidak begitu saja mempercayai cerita rakyat; bahwa Kawah Putih di puncak Gunung Patuha, Bandung Selatan terlalu angker.

Dia penasaran apa yang membuat rakyat setempat bergidik memasuki hutan berkabut itu.

Pada 1837, peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman tersebut menembus hutan belantara mendaki Gunung Patuha.

Sesampai di puncak, dia mendapati danau kawah yang begitu indah. 

Memang indah. Betul-betul indah. Jumat, 24 Februari 2017, JPNN.com ke sana beserta sejumlah wartawan dan rombongan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mampir ke Kawah Putih.  

Seolah berada di negeri awan. Pada tempo-tempo tertentu, sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah gumpalan awan berwarna putih. 

ORANG-ORANG

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News