Dana Desa Terbukti Mampu Mengurangi Kemiskinan di Tanjung Jabung Barat

Dana Desa Terbukti Mampu Mengurangi Kemiskinan di Tanjung Jabung Barat
Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial menyampaikan contoh keberhasilan dalam memanfaatkan dana desa terhadap pengembangan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) di Tanjung Jabung Barat. Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAMBI - Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial mengatakan dana desa memiliki kontribusi signifikan terhadap pengembangan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) di Tanjung Jabung Barat. Dana Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi misalnya, telah berhasil dimanfaatkan untuk pengembangan Prukades berupa Pupuk Organik.

"Ini sebagian besar mereka mengembangkan Prukades menggunakan dana desa. Makanya saya katakan ke desa, yang penting ada Perdes-nya (Peraturan Desa). Nanti keuntungan dari pengembangan Prukades itu berapa persen dikembalikan ke desa, berapa persen dikembalikan ke BUMDes. Itu sudah terjadi di Desa Dataran Kempas dan Purwodadi. Jadi dana desa cukup membantu sekali," ujarnya, Sabtu (25/5).

BACA JUGA: Kemendes PDTT: Memanfaatkan Dana Desa untuk Bangun Lapangan Sepak Bola

Menurut Safrial, Prukades di Desa Dataran Kempas yang dikembangkan sejak tahun 2016 telah mengurangi kemiskinan secara signifikan. Desa yang awalnya masuk kategori tertinggal tersebut, kini jumlah keluarga miskin hanya tinggal 8 KK. Prukades tersebut, lanjutnya, dikelola oleh kelompok usaha tani dan diakomodir oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Sekarang penghasilan masyarakat Desa Dataran Kempas berkisar antara Rp2,5-8 juta per KK (Kepala Keluarga). Kemudian sekarang, hanya tinggal 8 KK yang kategori miskin," ujarnya.

Selain pupuk organik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga tengah mengembangkan produk unggulan lain yakni kelapa dan kopi. Terkait pengembangannya, Safrial mengaku membuka pintu bagi pihak swasta yang ingin bekerjasama mengembangkan Prukades.

"Tanjung Jabung Barat juga punya kelapa. Ini ada potensi. Ke depan juga akan dikembangkan pengolahan kelapa terpadu. Bagaimana batik kelapa bisa diolah, dan bagaimana sabut juga bisa diolah untuk jok mobil atau lain sebagainya," ujarnya.

Terkait kerja sama dengan pihak swasta, ia mengaku Prukades di daerahnya telah bekerjasama dengan PT WKS selaku perusahaan dari Sinarmas Group. Perusahaan ini bertindak sebagai off taker sekaligus pendamping bagi pengembangan Prukades pupuk orgnik.

Menurut Safrial, Prukades di Desa Dataran Kempas yang dikembangkan sejak tahun 2016 telah mengurangi kemiskinan secara signifikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News