Dari 24 Persen Bakau di Batam, Kini Tinggal Sebegini

Dari 24 Persen Bakau di Batam, Kini Tinggal Sebegini
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dendi Purnomo (kanan) saat penanaman bakau, Sabtu. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemko) Batam menanam sebanyak 1.500 bibit bakau dalam rangka Hari Lingkungan Internasional, Sabtu (22/7). Ini untuk melestarikan hutan bakau yang ada di Batam.

"Batam ini dulu, 24 persen luasnya ditumbuhi oleh bakau, tapi hingga kini ekosistemnya makin sempit akibat pesatnya pembangunan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dendi Purnomo, Sabtu (22/7).

Akibat itu, kata Dendi saat ini populasi bakau hanya tinggal 4,6 persen saja. Dan itu tersebar di beberapa titik di Batam. "Tak banyak, Tanjungpiayu, Nongsa dan beberapa tempat lainnya," ujarnya.

Bakau saat ini mengalami degradasi ekosistem. Sehingga keberadaannya terancam akan hilang di Batam. Sehingga perlu kegiatan nyata, agar keberadaan bakau ini tetap ada.

Dendi mengatakan bakau memiliki banyak manfaat, mulai dari menahan gelombang, hingga erosi. Bila bakau ini tak ada, maka pantai yang ada di Batam akan gampang terkikis oleh ombak. "Masih banyak juga, nelayan bergantung pada bakau," ucapnya.

Dendi menuturkan masyarkat pesisir yang bekerja sebagai nelayan, bergantung hidup dengan hasil tangkapan ikan, kerang, kepiting yang berada di sekitaran hutan bakau.

Tapi bila bakau ini hilang dan punah, maka habis juga mata pencaharian para nelayan ini. "Saat ini baru 1.500, rencana kami akan tanam 7 ribu bakau. Disebar di berbagai tempat yang berbeda," ujarnya.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahmad sangat mendukung program DLH. Tapi dia berharap program ini tak hanya sebagai acara seremonial semata. Penanaman kembali bakau, harus menjadi suatu tindakan aksi nyata.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemko) Batam menanam sebanyak 1.500 bibit bakau dalam rangka Hari Lingkungan Internasional, Sabtu (22/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News