Debat Kelima, Sandi Bakal Kritisi Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi

Debat Kelima, Sandi Bakal Kritisi Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi
Cawapres 02 Sandiaga S Uno dalam debat kandidat yang diselenggarakan KPU di Jakarta, Minggu (17/3) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 02 Sandiaga Uno mengaku sudah menyiapkan amunisi untuk debat kandidat kontestan Pilpres 2019 pada Sabtu lusa (13/4). Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu bakal menyoroti pertumbuhan ekonomi nasional di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya sebesar 5 persen.

"Kami pastikan debat ini bisa menonjolkan sisi di mana selama ini pemerintah terjebak dalam jebakan pertumbuhan lima persen, karena tidak mampu mereformasi secara struktural," kata Sandi sapaan akrab Sandiaga di Jakarta, Rabu (10/4).

Baca juga: 10 Panelis Untuk Debat Terakhir Pilpres 2019

Sandi menilai angka pertumbuhan ekonomi nasional belum maksimal. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi negara bisa mencapai lebih 6 persen.

"Prabowo - Sandiaga berkomitmen untuk menghadirkan pertumbuhan enam sampai 6,5 persen dalam dua tahun pertama," ucap dia.

Baca juga: KPU Tetapkan Balques TV One & Tomy NET TV untuk Moderator Debat Terakhir Pilpres

Mantan wakil gubernur DKI itu juga meyakini angka tersebut bisa tercapai jika dirinya dan Prabowo kelak dipercaya memimpin Indonesia. "Melalui sebuah reformasi struktural khusus di bidang industri yang selama ini belum tersentuh reformasi seperti sektor pertanian, sektor manufaktur, dan sektor perumahan rakyat," pungkas dia.

Sebagai informasi, debat kelima Pilpres 2019 bertema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri. Debat yang akan menampilkan capres dan cawapres itu bakal dimoderatori oleh Balques Manisang dan Tomy Ristanto.(mg10/jpnn)


Sandiaga Uno mengaku sudah menyiapkan amunisi untuk debat terakhir Pilpres 2019 yang akan mengangkat tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News