Dekap Alquran saat Kecelakaan Maut, Dayat Selamat
Selain lebih murah dan praktis, kedua sopir mobil rombongan itu juga tetangga mereka.“Saya ikut supaya kompak,” katanya.
Memang, kehidupan anak rantau asal Panti di Bali selalu mengedepankan kekompakan. Dayat meski umurnya paling muda di antara teman-temannya, namun dia tidak pernah merasa di-bully.
Dayat bekerja dengan rekan-rekan seperantauan untuk membangun vila di Bali. Per hari, Dayat dibayar Rp 80 ribu. Di luar itu masih ada honor lembur.
Terakhir, Dayat dan rekan-rekannya membangun vila di daerah Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Namun, setelah kejadian tersebut, ayahanda Hidayat, Sunaryo, tidak akan mengizinkan anaknya merantau lagi sampai ke luar daerah.
“Sudah. Saya trauma. Biarkan nanti Dayat ngurus sawah saja di rumah,” kata Sunaryo.(rully efendi/c1/ras/har/jawapos.com)
Kecelakaan maut di jalan raya kawasan Hutan Panginuman, Gilimanuk, Bali pada Sabtu malam lalu (17/6) menyisakan beragam kisah. Salah satunya adalah
Redaktur & Reporter : Antoni
- Kominfo Buka Pendaftaran Peliputan Acara World Water Forum ke-10
- Apurva Kempinski Bali Pamerkan Naskah Berusia Berabad-abad Zaman Majapahit
- Jasa Raharja Beri Santunan Kepada Ahli Waris 7 Korban Bus Rosalia Indah
- Minibus GranMax yang Kecelakaan di KM 58 Tol Japek Ternyata Travel Gelap
- Menurut Pakar, Ini Beberapa Indikator Penyebab Kecelakaan Maut di KM 58
- Bus Rosalia Indah Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 Orang Tewas