'Demi Allah, Jangan Buat Saya Menggigil, Pak'

'Demi Allah, Jangan Buat Saya Menggigil, Pak'
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyambangi SMPN 52 Batam yang berlokasi di Botania Garden, Belian, Batamkota, Senin (17/7). Foto: batampos/jpg

Dia menyampaikan, kepastian kepala sekolah dan guru tidak terlibat juga dia dapatkan saat menyambangi SDN 010 Batamkota. Sekolah ini awalnya diinformasikan ada pungutan yang digunakan untuk perbaikan jalan menuju sekolah.

"Saya panggil kepala sekolahnnya ibu Rianawati, dia sebut 'Demi Allah, jangan buat saya menggigil pak'. Komitenya Pak Darmanheri juga saya panggil, dia sampaikan tak ada komite memungut uang," paparnya.

Untuk SDN 010 ini, jika hal ini benar terjadi tak lain adalah perbuatan oknum. "Mereka malah minta saya buka-bukaan saja tentang oknum itu. Saya ingin dalami oknum, tapi yang lapor saja tak mau terbuka, bagaimana mau di-follow up," tuturnya.

Sekolah lain yang jadi tujuan safari sidak Amsakar adalah SDN 006 Batamkota. Di sekolah ini tidak ditemukan aktivitas pungutan, malah yang ia dapatakan adalah keadaan siswa yang overload.

"Di sekolah Pak Dalius (Kepsek SDN 006 Batam, red) ini tak ada istilah angka-angka. Yang ada overload, idealnya tampung 80 hingga 120 anak, kini tapung 200 siswa. Terpakasa ruang kepala sekolah dan perpusatakaan dipakai," ungkapnya.

Ditanya terkait penindakan oknum komite nakal, ia mengaku tak bisa berbuat banyak. Namun ia meminta Dewan Pendidikan Batam dapat lebih aktif membina Komite Sekolah. "Kita tanamkanlah dalam diri ini membangun pendidikan ini," terangnya.(eja/rng/cr13)


Animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri kerap dimanfaatkan oknum komite dengan memungut uang pemulus, bahkan dipatok hingga Rp 1,5


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News