Demokrat Keberatan Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga Pakai ‘Putihkan’

Demokrat Keberatan Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga Pakai ‘Putihkan’
Kampanye akbar Prabowo Subianto di GBK Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan berharap kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak lagi memakai tema yang menggunakan diksi 'putihkan'. Sebab, penggunaan diksi tersebut menurut Hinca, terkesan mengarahkan kepada kelompok agama tertentu.

"Jadi, bisa cari tema lain yang tidak terasosiasi dengan simbol keagamaan tertentu," kata Hinca ditemui di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (8/4).

Dia mengatakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin kampanye Prabowo - Sandiaga mengedepankan semangat persatuan. Diksi 'putihkan' dalam kampanye berpotensi memecah belah bangsa.

"Pesan dari Pak SBY yang disampaikan ke saya dan Pak Syarief Hasan itu, pesan semangat menyatukan. Bukan semangat memilah. Sebutan-sebutan pada simbol, apalagi identitas, dia (SBY) menganggap berpotensi tidak menyatukan," ungkap Hinca.

Demokrat dan SBY, kata Hinca, sangat memperhatikan sisi kebangsaan dalam setiap kampanye politik. Terlebih, Demokrat merupakan partai yang beraliran nasionalis dan religius.

Demokrat Keberatan Kampanye Akbar Prabowo - Sandiaga Pakai ‘Putihkan’

BACA JUGA: Kilas Balik Kampanye Akbar Prabowo di Gelora Bung Karno

"Kembali ke politik identitas, kami tidak setuju. Demokrat menempatkan nasionalis religius," pungkas dia.

Partai Demokrat berharap kampanye akbar Prabowo – Sandi tidak lagi mengusung tema yang menggunakan diksi putihkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News