Di Etalase ini Semua Orang Bebas Ambil dan Mengisi Makanan

Cara Unik Komunitas Sedekah Jumat (KSJ)

Di Etalase ini Semua Orang Bebas Ambil dan Mengisi Makanan
Etalase nasi gratis yang disiapkan komunitas KSJ. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Pandangan mata para pengendara dan pejalan kaki teralihkan saat melintas di depan Masjid Baitul Fattah, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. Sebuah etalase dengan tulisan dan warna kuning mencolok memaksa mereka untuk meliriknya. Kalimat dengan font besar itu berbunyi gratis nasi, siapa pun boleh ambil.

Lemari kaca itu berisi deretan kotak putih dan air mineral. Sejenak memperhatikan, orang-orang mulai membuka etalase tersebut. Satu per satu mengambil kotak styrofoam. Jangan dikira itu barang dagangan orang. Semua yang ada di etalase tersebut disediakan gratis.

Namanya etalase sedekah. Dipajang sejak Jumat (26/10). Sarana sedekah itu digagas Komunitas Sedekah Jumat (KSJ).

KSJ merupakan komunitas yang bergerak di bidang sosial. Terutama berbagi untuk orang yang tidak mampu. Kegiatan rutinnya berbagi nasi bungkus saban Jumat. Dibagikan langsung. Anggotanya saat ini 15 orang. Terdiri atas ibu-ibu pedagang.

Tidak setiap hari etalase itu ada. Hanya tiga kali dalam seminggu. Senin, Kamis, dan Jumat. Isinya bisa berubah-ubah. Bisa nasi, kue, atau bahkan kerupuk.

Rury Kusuma Dewi, pencetus etalase sedekah, mengatakan bahwa tujuan utama pembuatan etalase itu adalah sarana berbagi Dia bersama komunitasnya selama ini rutin membagikan nasi bungkus. Sasarannya orang-orang yang tidak mampu. "Itu kami lakukan rutin saban Jumat. Jumlahnya 200-400 bungkus," ujar perempuan yang juga pendiri KSJ itu.

Namun, sasarannya selalu berpindah-pindah. Nah, dia ingin memiliki tempat yang bisa dijadikan jujukan oleh orang-orang yang membutuhkan. "Kalau seperti ini, tempatnya permanen," katanya.

Ide itu muncul spontan. Etalase dibuat secara patungan. Dia mencari orang yang mau berdonasi untuk mewujudkan rencana tersebut. "Banyak yang setuju. Tetapi, banyak yang menyumbang nasi. Sementara etalase belum ada waktu itu," katanya.

Saat hari pertama dibuka, banyak orang yang tidak paham. Banyak juga yang ragu. Meski bunyi gratis tercetak jelas di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News