Dianggap Menghina Mubaligh, Manajer SID Dikecam HMI

Dianggap Menghina Mubaligh, Manajer SID Dikecam HMI
Foto: twitter

jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Badko HMI Sultra Naimul Tanggili mengatakan, seorang aktivis seharusnya selalu memegang teguh etika ketika memperjuangkan apapun. Salah satu bentuknya adalah tidak menyinggung agama lain.

"Maupun profesi seperti mubaligh misalnya. Mubaligh itu hanya menyampaikan kebenaran ajaran islam kenapa harus di-bully, " ujarnya saat dihubungi, Jumat (16/9).

Hal itu disampaikan Naimul menanggapi pernyataan dan gambar kartun yang dipasang manajer grup Superman is Dead, Rudolf Dethu di akun twitter miliknya beberapa waktu lalu. 

Gambar kartun yang disebarkan Dethu memperlihatkan seorang laki laki berjenggot dengan busana muslim sedang bicara seolah menjajakan sesuatu.

Netizen menilai bahwa gambar kartun itu mengarah pada agama tertentu. Apalagi di gambar juga tertulis jelas kalimat "setelah bosan menjual lagu, pemuda ini menjual agama".

Komentar akun @Rudolf Dhetu dalam postingan yang sama memperkuat bahwa gambar itu memang terkait agama tertentu.

"Sebagian musisi yang karirnya mentok, memutuskan berhenti mengasong lagu. Mereka kini jualan agama" tulis Dethu yang juga salah satu pentolan gerakan menolak reklamasi Teluk Benoa.

Naimul menambahkan, jika Dethu merasa dirinya benar dan memperjuangkan apa yg diyakininya benar kenapa harus menyalahkan ajaran agama lain. 

JAKARTA - Pengurus Badko HMI Sultra Naimul Tanggili mengatakan, seorang aktivis seharusnya selalu memegang teguh etika ketika memperjuangkan apapun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News