Dikira Teroris, Bayi 3 Bulan Gagal Liburan ke AS
jpnn.com, LONDON - Seandainya bisa bicara lancar, mungkin Harvey Kenyon-Cairns akan protes keras.
Namun, alih-alih protes, Harvey mungkin tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.
Bayi yang masih 3 bulan tersebut mendadak dipanggil Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di London.
Gara-garanya, dalam permohonan visa yang diajukan atas namanya, ada centang di kolom pertanyaan tentang memiliki kaitan dengan terorisme.
Pertanyaan itu berbunyi, apakah Anda pernah terlibat aktivitas terorisme, spionase, sabotase, atau genosida? Di kolom jawaban ada ya dan tidak.
Rupanya, yang dicentang adalah ya. Langsung saja aplikasi visanya ditolak dan kedubes melayangkan panggilan untuk penyelidikan.
Harvey tak tahu apa-apa. Yang mengisi aplikasi tersebut adalah sang kakek, Paul Kenyon.
Pria 62 tahun itu ingin mengajak Harvey dan ibunya, Faye, berlibur ke Florida, AS.
Seandainya bisa bicara lancar, mungkin Harvey Kenyon-Cairns akan protes keras.
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia