Diprediksi Muncul Gejolak jika Sekolah Lima Hari Diterapkan

Diprediksi Muncul Gejolak jika Sekolah Lima Hari Diterapkan
Siswa SD. Ilustrasi Foto: Doni K/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polemik kebijakan sekolah lima hari yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy terus menggelinding.

Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) Arifin Junaidi menuturkan sudah melayangkan protes sejak ide full day school itu muncul tahun lalu.

Perubahan menjadi lima hari kerja menurut dia hanya beda istilah saja dengan konsekuensi sama. Siswa jadi lebih lama di sekolah.

"Pendidikan karakter itu di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kalau full day school seperti ini maka akan terkurangi salah satu, akan njomplang," ujar dia, kemarin.

Dia mengungkapkan bila kebijakan sekolah lima hari itu tetap direalisasikan bakal ada gejolak. Dia menyebutkan para guru bisa jadi akan demo besar-besaran ke Jakarta untuk menuntut penghentian kebijakan tersebut.

"Saya baru pulang dari Makassar dan Banjarmasin mereka resah dengan kebijakan mendikbud," ungkap dia.

LP Ma'arif NU menaungi sekitar 48 ribu sekolah dan madrasah. Perinciannya 30 ribu madrasah meliputi, MI, MTs, MA.

Jumlah siswa mencapai 15 juta siswa dan guru sebanyak 500 ribu orang. Sedangkan 18 ribu sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Total ada 9 juta siswa dan 200 ribu guru. (wan/jun/tau)

Polemik kebijakan sekolah lima hari yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy terus menggelinding.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News