Direktur Poldagri Bahtiar: Paket A Paling Moderat

Direktur Poldagri Bahtiar: Paket A Paling Moderat
Mendagri Tjahjo Kumolo dan Direktur Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri, Bahtiar, saat rapat Pansus RUU Pemilu. Foto: Istimewa for JPNN.com

Lukman menjelaskan, para fraksi sudah melakukan lobi-lobi. Namun, belum ada keputusan yang disepakati. Sikap 10 fraksi masih sama dengan sebelumnya.

Melihat dinamika itu, sangat mungkin dilakukan voting. ”Lima paket isu krusial akan dibawa ke paripurna untuk divoting,” ucap mantan menteri pembangunan daerah tertinggal (PDT) itu.

Sementara itu, pemerintah terus bekerja agar UU Pemilu tetap mempertahankan presidential threshold di angka 20–25 persen.

Artinya, parpol atau gabungan parpol bisa mencalonkan presiden jika memiliki 20 persen kursi legislatif atau 25 persen suara sah pemilu legislatif.

Direktur Politik Dalam Negeri Kemendagri yang juga anggota Tim RUU Pemilu Pemerintah Bahtiar Baharudin menyatakan, di antara lima pilihan paket voting isu krusial, paket A menjadi opsi yang ditawarkan. Pertimbangannya, paket tersebut dinilai paling moderat.

”Sesuai arahan dan imbauan Bapak Mendagri, yakni mendorong agar seluruh fraksi bisa musyawarah mufakat memilih opsi paket A,” kata birokrat bergelar doktor itu.

Paket A menyuguhkan opsi presidential threshold 20–25 persen, ambang batas parlemen 4 persen, dan sistem pemilu proporsional terbuka.

Alokasi kursi per dapil ditawarkan 3–10 kursi dan metode konversi suara dengan saint lague murni.

Rapat paripurna DPR untuk memutuskan lima isu krusial RUU Pemilu akan digelar pada 20 Juli. Hingga sekarang masing-masing partai masih bersikukuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News