Doa dan Harapan Bang Ara untuk Yogyakarta demi Indonesia

Doa dan Harapan Bang Ara untuk Yogyakarta demi Indonesia
Syawalan dan Gelar Budaya bertema 'Merajut Kebhinnekaan, Merawat Pancasila' hasil kerja sama TMP, GP Ansor dan BMI di Yogyakarta, Sabtu (30/6). Foto: TMP for JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait punya harapan besar kepada Yogyakarta. Politikus muda PDI Perjuangan itu mengharapkan daerah berstatus istimewa tersebut terus menjadi miniatur Indonesia sekaligus contoh tentang daerah yang menjunjung Pancasila dan menghormati kebinekaan.

Maruarar menyampaikan hal itu ketika menghadiri Syawalan dan Gelar Budaya di Yogyakarta, Sabtu (30/6) malam. Acara bertema Merajut Kebhinnekaan, Merawat Pancasila hasil kerja sama TMP, Banteng Muda Indonesia (BMI) dan GP Ansor itu dihadiri ribuan warga Yogyakarta.

“Kita doakan ke depan Pancasila makin kuat di Yogya ini karena miniatur Indonesia. Kita tahu Yogya ini dihuni berbagai macam suku, agama, etnis tapi persatuan tetap terjaga,” ujarnya.

Legislator PDIP yang akrab disapa dengan panggilan Ara itu mengaku bangga dengan rakyat Yogja. Menurutnya, masyarakat Yogya tak hanya santun, tapi juga yang sangat mencintai Indonesia dan Pancasila.

“Tepuk tangan buat rakyat Yogya yang saya tahu penuh santun dan punya sejarah secara pas untuk perjuangan tegaknya Pancasila dan Indonesia,” katanya.

Ara dalam kesempatan itu juga mengajak hadirin untuk memperkuat pendidikan tentang nilai-nilai dan budaya kepada anak-anak yang akan menjadi generasi mendatang. Harapannya, Yogya yang dikenal sebagai Kota Pendidikan terus menghasilkan generasi masa depan yang patuh kepada orang tua, taat pada perintah agama, santun, punya semangat dan daya saing tinggi.

Ara lantas mencontohkan sosok Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai pekerja keras. Jokowi -panggilan bekennya- yang dari kalangan masyarakat biasa bisa menjadi wali kota, gubernur bahkan presiden berkat ketekunan dan kerja keras.

“Pak Jokowi itu jadi inspirasi kita semua. Dia bukan anak presiden, bukan anak menteri, bukan anak jenderal, dia bukan anak konglomerat. Artinya besok besok anak tukang becak di Yogya, anak guru di atau anak siapa pun kalau kerja keras, tekun, doa pada wakunya bisa menjadi presiden seperti Bapak Jokowi,” ucapnya.

Maruarar Sirait mengaku bangga terhadap masyarakat Yogyakarta yang tidak hanya dikenal santun, tapi juga sangat mencintai Indonesia dan Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News