Dorong PDIP Cetak Kader Perempuan Berkualitas & Berkarakter

Dorong PDIP Cetak Kader Perempuan Berkualitas & Berkarakter
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Neng Darra Affiah saat menjadi pembicara Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) Angkatan I yang digelar PDI Perjuangan di Depok, Jabar, Minggu (11/3). Foto: PDIP for JPNN

jpnn.com, DEPOK - Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Neng Darra Affiah mendorong kaum perempuan agar aktif dalam menghalau paham radikal. Menurutnya, para ibu harus membentengi keluarga dari penyebaran radikalisme dengan memperketat pengawasan terhadap putra putri mereka.

Darra menyatakan itu ketika hadir sebagai narasumber pada Pendidikan Kader Khusus Perempuan Nasional (PKKPN) Angkatan I yang digelar PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (11/3) malam. Dosen di Universitas Nahdatul Ulama (UNU) itu mengatakan, radikalisme sudah menjadi masalah kebangsaan.

Dia menuturkan, banyak riset mengungkap penyebaran radikalisme tidak hanya melalui internet. “Sekolah dan kampus-kampus menjadi tempat penyebaran radikalisme melalui guru dan dosen,” ujarnya.

Karena itu, Darra mengharapkan kader-kader perempuan PDI Perjuangan aktif membangun jejaring di organisasi-organisasi keagamaan yang moderat dan progresif. Alasannya, radikalisme juga menyasar ibu-ibu.

“Pendidikan kaderisasi untuk perempuan seperti PDIP ini perlu diintensifkan dan diperbanyak demi memperkuat karakter bangsa. Mendidik seorang perempuan, seperti mendidik seluruh keluarga,” tegasnya.

Selain itu, Neng Darra juga mendorong para perempuan kader PDIP untuk memperkuat karakter bangsa. Menurutnya, salah satu ancaman yang mengancam eksistensi sebuah bangsa adalah kebiasaan asal meniru.

“Ini dimulai dari sukanya kita pakai bahasa asing dalam percakapan sehari-hari, misalnya bahasa Inggris maupun Arab atau Mandarin. Boleh digunakan, tapi ketika berkomunikasi dengan orang dari sana saja,” ujarnya.

Darra juga mengungkapkan rasa bangganya bisa membagi ilmu di PKKPN PDIP yang diikuti para perempuan Soekarnois. Dia mengaku sebagai pengagum Bung Karno sebagai penggagas Pancasila yang memuat sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Para ibu punya peran strategis dalam menguatkan karakter bangsa, termasuk dalam menangkal penyebaran radikalisme yang kini menyasar sekolah dan kampus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News