Doyan Pamer, Kaum Supertajir Iran Dibenci Masyarakat

Doyan Pamer, Kaum Supertajir Iran Dibenci Masyarakat
Sasha Sobhani, salah satu orang supetajir yang dibenci masyarakat Iran. Foto: Instagram

jpnn.com, TEHRAN - Perkenalkan, namanya Sasha Sobhani. Dia adalah putra mantan Duta Besar Iran untuk Venezuela Ahmad Sobhani. Dia adalah satu dari segelintir orang supertajir Negeri Para Mullah alias crazy rich Iranian

Sasha merupakan salah seorang selebgram di Iran. Baru dua tahun lalu dia bikin akun Instagram. Namun, dia sudah punya lebih dari 500 ribu pengintil.

Seperti artis media sosial (medsos) yang lain, Sasha rajin mengunggah foto dan video di akunnya. Sebagian besar isinya adalah pamer kekayaan dan gaya hidup yang glamor. Misalnya, berpesta di dalam limusin dengan beberapa perempuan. Juga bersantai di yacht yang sedang menyusuri perairan Yunani.

Setiap unggahan pria yang dikenal sebagai entrepreneur itu langsung dikomentari pengguna Instagram yang lain. Bukan komentar positif, melainkan negatif.

Sebagian besar warganet menyerang Sasha dengan kata-kata kasar. ''Silakan menikmati hidup mewah Anda. Anda menyedihkan,'' tulis salah seorang follower Sasha sebagaimana dilansir Iran Focus.

Ya, Sasha adalah salah seorang crazy rich Iranian yang ''tenar''. Dia tenar sebagai anak orang kaya Iran yang perilakunya tidak baik. Suka pamer. Juga tidak toleran kepada masyarakat yang sebagian besar masih hidup susah.

Satu-satunya kelebihan Sasha adalah mukanya yang supertebal. Meski panen cibiran, dia tetap saja memamerkan kekayaannya. Bahkan, dia pernah menantang publik lewat unggahan di Instagram. Dia mengunggah gambar bertulisan ''Sampai kapan Anda mau iri kepada saya?''

Sontak, unggahan itu membuat berang masyarakat Iran. Washington Post melaporkan bahwa tak lama kemudian Sasha menghapus unggahan tersebut.

Di banyak negara, embel-embel crazy rich membuat penyandangnya panen decak kagum atau tatapan iri masyarakat luas. Namun, tidak demikian halnya dengan di Iran

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News