DPR: Dugaan Suap Rolls Royce Bukan Kasus Baru

DPR: Dugaan Suap Rolls Royce Bukan Kasus Baru
Garuda Indonesia. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya, tidak kaget dengan kasus dugaan suap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dari Rolls-Royce lewat Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd.

"Ini bukan baru terungkap sekarang. Tapi terungkap dari luar negeri sudah lama. Sudah di Inggris dan satu negara lain terkait suap yang mengharuskan menggunakan mesin Roll Royce," ujar Azam kepada wartawan di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (20/1).

Diakuinya, perusahaan pembuat mesin pesawat di dunia tidak banyak.

Karena itu, dia menduga, PT GI diiming-imingi oleh perusahaan tersebut untuk menggunakan produk mereka.

"Rolls Royce ini menyuap agar kira-kira rekomendasi Dirut Garuda untuk menggunakan mesin itu. Jadi karena ada rekomendasi, maka mesin lainnya tidak bisa masuk. Dan ini tertangkap dari luar, ada pertemuan di Singapura, di Inggris, dan lain-lain," terang politikus daerah pemilihan Jawa Timur III.

Keberhasilan penyidik KPK mengungkap kasus ini menurutnya, harus diapresiasi karena berkaitan dengan persekongkolan antara pemilik proyek dalam hal ini PT GI, dengan pemasok mesin pesawat.

Dia berharap persoalan ini bisa menjadi evaluasi untuk membenahi tata kelola BUMN.

"Ini kan karena ada yang tertangkap di luar negeri, maka ada aliran uang dari Rolls Royce dan ditelusuri oleh anti korupsi Inggris, ada aliran uang ke Indonesia melalui Singapura," tambah politikus Partai Demokrat ini.(fat/jpnn)


Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya, tidak kaget dengan kasus dugaan suap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dari


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News